Jumat, 13 Februari 2015

FIRE VALENTINE IN VALENTINE DAY


FIRE VALENTINE IN VALENTINE DAY.

Valentine Day (Hari Kasih Sayang) yang tidak asing lagi pada kehidupan kita, hari dimana anak-anak remaja khususnya banyak yang menyambutnya penuh kebahagiaan dengan membawakan hadiah kepada kekasih, diantaranya Bunga, Coklat, Boneka dan lainya yang menandakan Cinta sejati.

Lalu, sudahkan kita menghargai tulus cinta kedua orang tua kita yang selalu memberi tanpa pamrih??? Pernahkah kita memberikan hadiah kepada ibu kita, memberikan sekuntum bunga kepada ibu kita, atau sekedar memeluk ibu kuta dan mengucapkan “ Terima kasih ya ibu…”

Pernahkah kita mengucapkan Terima kasih ayah, atas upayamu menghidupi dan mencukupi keluarga…” atau pernahkah kita meminta maaf saat kita melakukan kesalahan pada mereka ? atau sekedar berdoa bagi mereka berdua setelah sholat.. ???

Lebih jauh lagi, apakah kita termasuk orang yang mengingkari cinta yang diberikan Allah dan Rasul-Nya Muhammad, tapi mungkin tak sedikitpun merindukannya padahal Rasulullah, manusia mulia yang dijamin masuk surg, rela dilempari dengan batu hingga kakinya berdarah, rela dihina, dimaki, dilempari kotoran, demi kita ummatnya, bahkan sampai wafatnya lebih daripada dia dan keluarganya.

Jika tidak ada rasul dan agama yang dibawanya, mana mungkin kita mempunyai kedua orang tua yang baik? Tanpa izin Allah, sumber segala cinta bagaimanakah orang tua kita bisa ada di dunia.

Cinta adalah fitrah manusia, Cinta adalah kasih sayang yang tulus, yang diberikan pencipta kita Allah SWT. Dialah sumber segala kasih sayang dan cinta  yang ada di permukaan bumu dan langit serta yang ada di antara keduanya Allah-lah yang berkehendak menjadikan setiap akal dan hati kita cenderung pada perasaan saling menyayangi, saling membutuhkan.

Sejak awal penciptaan kita pun, cinta telah berperan disana. Manusia dimulai dari ketiadaan, ruang kosong tanpa waktu, lalu Allah berkehendak menjadikan kita dengan cinta-Nya. Ditiupkan-Nya ruh kepada kita, yang membuat kita menjadi ada.

Kita tumbuh dan berkembang di dalam cinta rahim ibu kita tersayang, yang diawali dari pernikahan mulia ayah dan ibu kita. Mereka berdua setia hari melihat perkembangan kita, ayah kita begitu gembira menanti kepadatangan kita, tak jawing kita terusik kerjanya bila muncul pertanyaan “apakh anakku baik-baik saya?”. Setiap upah yang ia terima selalu diprioritaskannya untuk kita nanti.

Ibu setiap hari diberatkan dengan tubuh kita yang semakin membesar, disibukannya dengan mempersiapkan kedatangan seorang bayi. Ibu makan makanan yang bergizi karena kita membutuhkan gizi dan makanan yang baik walaupun saat itu mungkin ai tidak menginginkan.

Sampai kelahiran kita pun dipenuhi dengan cinta yang tulus, perasaan senag, khawatir dan takut bercampur menjadi satu pada diri mereka berdua.

Disaat 9 bulan lamanya ibu membawa kemanapun kita kemanpun ia berjalan tanpa ada rasa pasrah dan menyerah, dan disaat ibu kita yang susah dalam tidurnya dikarnakan kita ada dalam rahim dirinya, ibu kita selalu tersenyum walau berat rasa yang harus ia lakukan.
Akhir dalam rahim, ibu kita berjuang dalam hidupnya untuk melahirkan kita keduania. Setia teriakan menggambarkan pertaruhan nyawa yang sedang di lakukan oleh ibu saat itu. Ayah yang setia menunggu dengan cemas proses kelahiran kita, hanyalah terpikir, “ Ya Allah, saat ini apapun tidak berarti kecuali buah hatiku?.

Dengan teriakan yang nyaring dan menggema, lalu lahirlah kita, ibu tersenyum merasa dirinya paling bahagia di seluruh semesta, padahal tadi ia berteriak-teriak kesakita, semua hilang seketia melihat wajah kita, inilah cinta, ayahpun mencium ibu dan segera mengumandangkan adzan ke telinga kita, tanda syukur yang mendalam, buyar sudah semua cemas galau, inilah cinta.

Tapi mungkin kita tidak mengetahui ada orang-orang munafik, kafir dan musyrik yang sengaja ingin menjatuhkan agama Islam yang sempurna dengan berbagai cara dan upaya. Mereka tahu, pemuda adalah tumpuan ummat, ketika rusak pemuda, maka rusaklah ummat itu pada akhirnya.

Mereka lalu memperkenalkan kepada kita budaya-budaya hedonis, berbungkus atas nama cinta padahal nafsu belaka, tujuan mereka sangat jelas menjauhkan pemuda dari Islam. Mereka khawatir apabilaAl-Qur’an dan As-sunah menyatu dalam akal dan perasaan setiap pribadi pemuda di dalam masyarakat dan menjelma menjadi peraturan hidup yang diterapkan secara formal dalam kehidupan, maka itu akan menampakkan wajah asli yang buruk.


FAKTA DI BALIK PERAYAAN 14 FEBRUARI

Setiap 14 Februari, para remaja diarahkan untuk merayakan hari cinta, hari kasih sayang. Urusan yang satu ini memang tiada habisnya setiap tahun, setiap ada yang sadar akan bahaya cirus merah jambu ini, setiap pula ada generasi baru yang super hedonis menerima apa yang diseur oleh kapitalis hedonis, tentang apa yang harus mereka lakukan pada tanggal 14 Februari.

Cinta hanya disertakan dengan kartu ucapan, coklat dan bunga mawar, dengan harga yang tentu tak murah. Merugikan yang punya cinta, dan jelas menguntungkan pengusaha yang meraup milyaran rupiah dari bisnis syahwat ini.

Dari segi akidah, iman pun tergadai dengan adat dan kebiasaan yang bukan dari islam. Dari segi kehormatan lebih parah lagi, Valentine Day sudah menjelma menjadi ajang pelepasan kehormatan secara masal.Belum lagi praktek mengerikan Valentine Day, dijadikan sebagai hari untuk menyatakan Cinta, mencari Pacarm melakukan aktivitas maksiat dengan kehormatan sebagai taruhan, itu berarti awal dari kiamat bagi kaum wanita.

Setiap tahunnya, aktivitas seks di Inggris dan Amerika melonjak tinggi seminggu sebelum Valentine Day dan Seminggu setelahnya.

Di Inggris, tanggal 14 Februari dijadikan sebagai “The National Impotence Day”, Himbauan agar para remaja tidak melakukan seks pada minggu-minggu tersebut, namun upaya ini tidak berhasil, sedangkan

Di Amerika, tanggal 14 Februari dijadikan sebagai “The National Condom Week” semua orang wajib pakai kondom untuk hindari kehamilan, karena mereka tahu, VALENTINE DAY = SEKS.


ASAL – USUL VALENTINE DAY.
Harus kita ketahui, bahwasannya Valentine Day atau disebut juga Hari Valentin atau Hari Kasih sayang ini diawali dengan kebodohan bangsa romawi, sehingga anda semua yang merayakannya pun ikut dalam kebodohan tersebut.

Seperti kita ketahui, bangsa Romawi yang menjadi dasar peradaban barat hidup dengan suari adat, yaitu menjadikan kepuasan fisik badaniah sebagai tujuan hidup mereka. MONEY, DRINK, AND SEKS…..

Jauh sebelum mengenal hari kasih sayang, orang Romawi mengenal perayaan “Festival Lupercalia”, yaitu rangkaian hari yang dipersembahkan kepaa Lupercus sang dewa kesehatan dan kesuburan dan Juno Februa yang juga dewi pernikahan dan kesuburan, perayaan ini digelar setiap tahunnya pada tanggal 13-15 Februari.

-      Lupercus adalah dewa kesuburan seksual Romawi yang diilustrasikan sebagai manusia berkaki dan berkepala kambing, atau setara dengan Pan dalam mitologi Yunani. Dalam tradisi

-      Juno Februa adalah Dewi pernikahan dan kesuburan istri dari Jupiter, pemimpin para dewa dalam mitologi Yunani, Juno dikenal sebagai Hera yang menikah dengan Zeus pada bulan Gameion yang terletak antara pertengahan Januari dan Pertengahan Februari.

Diceritakan dalam legenda, bahwa Pan mempunyai affair dengan Dewi kecantikan dan Dewi cinta Aphrodite (Venus), dengan Eros (Cupid) – anak dari Aphrodite, sebagai pengamat dan promoter, Menurut legenda lain, bahkan Aphrodite sangat tertarik pada ketampanan anaknya sendiri sehingga melakukan hubungan badan dengan anaknya sendiri.

Untuk itu, sudahkah kita mengetahui betapa Haramnya Merayakan Valentine Day, yang mana dapat berubah menjadi Fire Valentine in Valentine Day.
Ketahuilah Rasulullah SAW. Dalam Sabdanya. “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (H.R. Abud Daud).
Bukalah hati, Allah, Rasulnya, Malaikat, dan Para Syuhada menunggu di Syurga…

Jazakumullah.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.