FIRE
VALENTINE IN VALENTINE DAY.
Valentine
Day (Hari Kasih
Sayang) yang tidak asing lagi pada kehidupan kita, hari dimana anak-anak remaja
khususnya banyak yang menyambutnya penuh kebahagiaan dengan membawakan hadiah
kepada kekasih, diantaranya Bunga, Coklat, Boneka dan lainya yang menandakan
Cinta sejati.
Lalu, sudahkan kita menghargai tulus
cinta kedua orang tua kita yang selalu memberi tanpa pamrih??? Pernahkah kita
memberikan hadiah kepada ibu kita, memberikan sekuntum bunga kepada ibu kita,
atau sekedar memeluk ibu kuta dan mengucapkan “ Terima kasih ya ibu…”
Pernahkah kita mengucapkan Terima
kasih ayah, atas upayamu menghidupi dan mencukupi keluarga…” atau pernahkah
kita meminta maaf saat kita melakukan kesalahan pada mereka ? atau sekedar
berdoa bagi mereka berdua setelah sholat.. ???
Lebih jauh lagi, apakah kita termasuk
orang yang mengingkari cinta yang diberikan Allah dan Rasul-Nya Muhammad, tapi
mungkin tak sedikitpun merindukannya padahal Rasulullah, manusia mulia yang
dijamin masuk surg, rela dilempari dengan batu hingga kakinya berdarah, rela
dihina, dimaki, dilempari kotoran, demi kita ummatnya, bahkan sampai wafatnya
lebih daripada dia dan keluarganya.
Jika tidak ada rasul dan agama yang
dibawanya, mana mungkin kita mempunyai kedua orang tua yang baik? Tanpa izin
Allah, sumber segala cinta bagaimanakah orang tua kita bisa ada di dunia.
Cinta adalah fitrah manusia, Cinta
adalah kasih sayang yang tulus, yang diberikan pencipta kita Allah SWT. Dialah sumber
segala kasih sayang dan cinta yang ada
di permukaan bumu dan langit serta yang ada di antara keduanya Allah-lah yang
berkehendak menjadikan setiap akal dan hati kita cenderung pada perasaan saling
menyayangi, saling membutuhkan.
Sejak awal penciptaan kita pun, cinta
telah berperan disana. Manusia dimulai dari ketiadaan, ruang kosong tanpa
waktu, lalu Allah berkehendak menjadikan kita dengan cinta-Nya. Ditiupkan-Nya
ruh kepada kita, yang membuat kita menjadi ada.
Kita tumbuh dan berkembang di dalam cinta
rahim ibu kita tersayang, yang diawali dari pernikahan mulia ayah dan ibu kita.
Mereka berdua setia hari melihat perkembangan kita, ayah kita begitu gembira
menanti kepadatangan kita, tak jawing kita terusik kerjanya bila muncul
pertanyaan “apakh anakku baik-baik saya?”. Setiap upah yang ia terima selalu
diprioritaskannya untuk kita nanti.
Ibu setiap hari diberatkan dengan
tubuh kita yang semakin membesar, disibukannya dengan mempersiapkan kedatangan
seorang bayi. Ibu makan makanan yang bergizi karena kita membutuhkan gizi dan
makanan yang baik walaupun saat itu mungkin ai tidak menginginkan.
Sampai kelahiran kita pun dipenuhi
dengan cinta yang tulus, perasaan senag, khawatir dan takut bercampur menjadi
satu pada diri mereka berdua.
Disaat 9 bulan lamanya ibu membawa
kemanapun kita kemanpun ia berjalan tanpa ada rasa pasrah dan menyerah, dan
disaat ibu kita yang susah dalam tidurnya dikarnakan kita ada dalam rahim
dirinya, ibu kita selalu tersenyum walau berat rasa yang harus ia lakukan.
Akhir dalam rahim, ibu kita berjuang
dalam hidupnya untuk melahirkan kita keduania. Setia teriakan menggambarkan
pertaruhan nyawa yang sedang di lakukan oleh ibu saat itu. Ayah yang setia
menunggu dengan cemas proses kelahiran kita, hanyalah terpikir, “ Ya Allah,
saat ini apapun tidak berarti kecuali buah hatiku?.
Dengan teriakan yang nyaring dan
menggema, lalu lahirlah kita, ibu tersenyum merasa dirinya paling bahagia di
seluruh semesta, padahal tadi ia berteriak-teriak kesakita, semua hilang seketia
melihat wajah kita, inilah cinta, ayahpun mencium ibu dan segera
mengumandangkan adzan ke telinga kita, tanda syukur yang mendalam, buyar sudah
semua cemas galau, inilah cinta.
Tapi mungkin kita tidak mengetahui ada
orang-orang munafik, kafir dan musyrik yang sengaja ingin menjatuhkan agama
Islam yang sempurna dengan berbagai cara dan upaya. Mereka tahu, pemuda adalah
tumpuan ummat, ketika rusak pemuda, maka rusaklah ummat itu pada akhirnya.
Mereka lalu memperkenalkan kepada kita
budaya-budaya hedonis, berbungkus atas nama cinta padahal nafsu belaka, tujuan
mereka sangat jelas menjauhkan pemuda dari Islam. Mereka khawatir
apabilaAl-Qur’an dan As-sunah menyatu dalam akal dan perasaan setiap pribadi
pemuda di dalam masyarakat dan menjelma menjadi peraturan hidup yang diterapkan
secara formal dalam kehidupan, maka itu akan menampakkan wajah asli yang buruk.
FAKTA
DI BALIK PERAYAAN 14 FEBRUARI
Setiap 14 Februari, para remaja diarahkan
untuk merayakan hari cinta, hari kasih sayang. Urusan yang satu ini memang
tiada habisnya setiap tahun, setiap ada yang sadar akan bahaya cirus merah
jambu ini, setiap pula ada generasi baru yang super hedonis menerima apa yang
diseur oleh kapitalis hedonis, tentang apa yang harus mereka lakukan pada
tanggal 14 Februari.
Cinta hanya disertakan dengan kartu ucapan,
coklat dan bunga mawar, dengan harga yang tentu tak murah. Merugikan yang punya
cinta, dan jelas menguntungkan pengusaha yang meraup milyaran rupiah dari
bisnis syahwat ini.
Dari segi akidah, iman pun tergadai dengan
adat dan kebiasaan yang bukan dari islam. Dari segi kehormatan lebih parah
lagi, Valentine Day sudah menjelma menjadi ajang pelepasan kehormatan secara
masal.Belum lagi praktek mengerikan Valentine Day, dijadikan sebagai hari untuk
menyatakan Cinta, mencari Pacarm melakukan aktivitas maksiat dengan kehormatan
sebagai taruhan, itu berarti awal dari kiamat bagi kaum wanita.
Setiap tahunnya, aktivitas seks di Inggris
dan Amerika melonjak tinggi seminggu sebelum Valentine Day dan Seminggu
setelahnya.
Di Inggris, tanggal 14 Februari dijadikan
sebagai “The National Impotence Day”, Himbauan agar para remaja tidak melakukan
seks pada minggu-minggu tersebut, namun upaya ini tidak berhasil, sedangkan
Di Amerika, tanggal 14 Februari dijadikan
sebagai “The National Condom Week” semua orang wajib pakai kondom untuk hindari
kehamilan, karena mereka tahu, VALENTINE DAY = SEKS.
ASAL
– USUL VALENTINE DAY.
Harus kita ketahui, bahwasannya Valentine
Day atau disebut juga Hari Valentin atau Hari Kasih sayang ini diawali dengan kebodohan
bangsa romawi, sehingga anda semua yang merayakannya pun ikut dalam kebodohan
tersebut.
Seperti kita ketahui, bangsa Romawi yang
menjadi dasar peradaban barat hidup dengan suari adat, yaitu menjadikan
kepuasan fisik badaniah sebagai tujuan hidup mereka. MONEY, DRINK, AND SEKS…..
Jauh sebelum mengenal hari kasih sayang,
orang Romawi mengenal perayaan “Festival Lupercalia”, yaitu rangkaian hari yang
dipersembahkan kepaa Lupercus sang dewa kesehatan dan kesuburan dan Juno Februa
yang juga dewi pernikahan dan kesuburan, perayaan ini digelar setiap tahunnya
pada tanggal 13-15 Februari.
- Lupercus adalah dewa kesuburan seksual
Romawi yang diilustrasikan sebagai manusia berkaki dan berkepala kambing, atau
setara dengan Pan dalam mitologi Yunani. Dalam tradisi
- Juno Februa adalah Dewi pernikahan dan
kesuburan istri dari Jupiter, pemimpin para dewa dalam mitologi Yunani, Juno
dikenal sebagai Hera yang menikah dengan Zeus pada bulan Gameion yang terletak
antara pertengahan Januari dan Pertengahan Februari.
Diceritakan dalam legenda, bahwa Pan
mempunyai affair dengan Dewi kecantikan dan Dewi cinta Aphrodite (Venus),
dengan Eros (Cupid) – anak dari Aphrodite, sebagai pengamat dan promoter,
Menurut legenda lain, bahkan Aphrodite sangat tertarik pada ketampanan anaknya
sendiri sehingga melakukan hubungan badan dengan anaknya sendiri.
Untuk itu, sudahkah kita mengetahui betapa
Haramnya Merayakan Valentine Day, yang mana dapat berubah menjadi Fire
Valentine in Valentine Day.
Ketahuilah Rasulullah SAW. Dalam Sabdanya. “Barang
siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.”
(H.R. Abud Daud).
Bukalah hati, Allah, Rasulnya, Malaikat, dan
Para Syuhada menunggu di Syurga…
Jazakumullah.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.